Jakarta - Integritas kerja produktif merupakan fondasi utama dalam membangun perusahaan yang unggul, khususnya di lingkungan perusahaan berbasis syariah. Dalam Islam, integritas bukan hanya soal kejujuran, tetapi juga komitmen terhadap prinsip-prinsip syariah, transparansi, dan tanggung jawab moral. Perusahaan syariah yang menekankan nilai-nilai ini akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai produktivitas tinggi sekaligus keberkahan. Integritas dalam pekerjaan tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menjadi cerminan dari keimanan seseorang.
Langkah awal membangun integritas kerja produktif adalah dengan menanamkan nilai-nilai syariah dalam budaya perusahaan. Pemimpin perlu menjadi teladan dalam menerapkan etika kerja yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadis. Selain itu, perusahaan dapat menyelenggarakan pelatihan berkala yang mengingatkan karyawan akan pentingnya integritas, baik secara spiritual maupun profesional. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Islamic Accounting and Business Research menekankan bahwa lingkungan kerja yang berbasis syariah mendorong para pekerja untuk bertindak sesuai dengan etika Islam, sehingga meningkatkan kinerja mereka.
Kemudian, transparansi dalam proses kerja juga harus diperhatikan. Karyawan yang mengetahui tujuan perusahaan dan perannya dalam mencapainya cenderung lebih termotivasi untuk bekerja secara optimal. Prinsip syariah mendorong adanya shura atau musyawarah dalam pengambilan keputusan, sehingga semua pihak merasa dilibatkan dan memiliki tanggung jawab bersama. Hal ini juga meningkatkan rasa memiliki di kalangan karyawan, yang pada akhirnya berkontribusi pada produktivitas kerja.
Selanjutnya, perusahaan syariah perlu menanamkan budaya evaluasi yang konstruktif. Dalam Islam, evaluasi pekerjaan bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk memperbaiki diri. Dengan pendekatan ini, karyawan akan merasa lebih nyaman untuk berkembang dan memberikan kontribusi maksimal. Evaluasi yang baik juga sejalan dengan konsep muhasabah atau introspeksi diri, yang merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan kualitas kerja.
Akhirnya, dukungan dari perusahaan melalui penghargaan yang adil sesuai syariah akan memperkuat integritas dan produktivitas. Penghargaan ini tidak hanya berbentuk material tetapi juga penghargaan moral seperti pengakuan atas prestasi. Dengan demikian, perusahaan syariah dapat menjadi institusi yang tidak hanya produktif, tetapi juga penuh keberkahan. Untuk referensi lebih lanjut, pembaca dapat merujuk buku "Leadership in Islamic Perspective" oleh Rafik Issa Beekun dan artikel di Journal of Islamic Management Studies.
Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan syariah dalam membangun integritas dan mencapai keberkahan bersama.